Pasutri dan Keponakan Tewas

Pasutri dan Keponakan Tewas

\"\"Tersungkur Bersama Motor ke Jurang Sedalam 40 Meter KUNINGAN- Turunan tajam menikung di jalan Desa Patala, Kecamatan Cilebak, Kabupaten Kuningan, mengundang maut. Kamis (21/6) sekitar pukul 12.00, tiga warga tewas secara mengerikan di lokasi itu. Kuat dugaan, kejadian ini akibat motor Yupiter MX nopol Z 3499 TV yang ditumpangi tersungkur ke jurang sedalam 40 meter. Atau 50 meter sebelum Jembatan Balandongan. Dua korban diketahui sebagai pasangan suami istri (pasutri), yakni Ayong (35) dan Yeyet (30), asal Desa Marga, Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis. Satu korban lagi, masih balita berusia 4,5 tahun. Ia diketahui bernama Dio, keponakan dari dua korban tewas. Dio adalah putra bungsu dari pasangan Aruman (40) dan Cucun (37), warga RT 12/4, Blok Pahing, Desa Baok, Kecamatan Ciwaru. Data yang dihimpun Radar menyebutkan, tiga hari sebelum kejadian, Dio ingin main ke rumah neneknya di Desa Marga, Kabupaten Ciamis. Dio pun diantarkan orang tuanya ke rumah sang nenek. Di sana, Dio ditinggal menginap, sedangkan orang tuanya kembali pulang ke Desa Baok. Pagi sekitar pukul 11.00, Dio diantar pulang oleh pamannya Ayong dan bibinya, Yeyet, yang juga tinggal di Desa Marga. Mereka berangkat naik motor. Ayong yang menyetir motor duduk di posisi tengah, Yeyet di jok belakang, sedangkan Dio di depan, atau persis di belakang stang motor. Selain Dio, mereka juga membawa kardus berisi oleh-oleh yang disimpan di depan tubuh Dio. Beban berat motor tersebut, tentu berbahaya. Apalagi tubuh Yeyet gemuk. Tapi karena dianggap sudah biasa, mereka tetap berjalan. Musibah maut pun terjadi, di jalan turunan tajam menikung dengan kemiringan sekitar 60 derajat, Desa Patala. Mereka mendadak ditemukan sudah tewas mengerikan, di sebuah jurang berbatu besar sedalam 40 meteran. Darah segar masih mengalir dari telinga dan hidung. Kaki mereka patah, luka sobek pun mengangga di beberapa bagian tubuh korban. Tidak ada saksi, karena jalanan sepi. Diduga kuat, ketika mau menikung di jalan turunan tajam, posisi stang motor tidak bisa digerakan secara normal akibat terganjal kardus. Panik dengan keadaan itu, ditambah beratnya beban motor, laju motor semakin pun tidak terkendali. Terus oleng ke kiri, motor pun menerobos masuk jurang. Nana (51), warga penebang kayu yang kali pertama menemukan 3 korban tewas, segera melapor ke aparat desa. Sampai akhirnya ditangani Unit Lakalantas Polres Kuningan. Selesai olah TKP, ketiga korban nahas tersebut dievakuasi dan langsung dilarikan ke Puskesmas Luragung guna visum. Selanjutnya, jenazah Dio dibawa ke rumah duka, di Desa Baok. Sedangkan dua jenazah suami-istri dipulangkan ke Desa Marga, Ciamis. “Itu kecelakaan tunggal. Tidak ada saksi, karena jalanan sepi. Semua korban ditemukan sudah tewas,” terang Kapolres Kuningan AKBP Wahyu Bintono Hari Bawono SIK melalui Kanit Lakalantas Iptu Yayan Suryana saat dikonfirmasi Radar. Menurut dia, jalan di lokasi kejadian tidak terlalu buruk. Tapi karena mungkin jalannya menurun tajam, terus menikung. Ditambah beban motornya berat, ketika motor mau menikung, stang motor terganjal bawaan kardus. Akibatnya motor yang tidak bisa belok menerobos jurang. (tat)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: